Sunday, August 23, 2009

Sejarah Handphone By Listio Catur Wicaksono

(Bahasa Indonesia / Indonesian Language)
Di abad 21, telekomunikasi telah memasuki era yang begitu dahsyat. Ketika beberapa puluh tahun lalu telepon rumahan masih merupakan barang mewah, kini yang namanya ponsel (telepon selular) telah merupakan barang keseharian. Harganya yang kian murah membuatnya menjamur. Tetapi, tahukah Anda bahwa di belakang semua ini adalah peristiwa transfer energi yang masih begitu fenomenal
Siapa tak kenal handphone atau ponsel (telepon selular)? Diperkenalkan pada tahun 1980-an, kini peralatan komunikasi ini sudah jadi perlengkapan sehari-hari. Banyak orang di berbagai kota besar khususnya, tua-muda sering terlihat memamerkannya jika sedang tak digunakan. Ditaruh di saku celana, diselipkan di pinggang, atau ada juga yang sengaja terus dipegang sambil sesekali digunakan untuk menunjuk-nunjuk. Harganya yang sudah kian terjangkau membuat barang ini bisa dimiliki tak hanya oleh si-kaya saja.
Apapun itu, alat yang ukurannya kian imut dan menarik ini juga sudah dianggap sebagai ‘teman’ di perjalanan atau di tempat beraktivitas yang amat praktis. Ia bisa menghubungkan kita dengan relasi, kolega, bahkan dengan bos galak dari mana saja. Teknologi telekomunikasi telah memungkinkannya bisa dipergunakan di mana saja. Apalagi dengan diluncurkannya satelit-satelit selular, yang selanjutnya memungkinkan benda kecil ini bisa digunakan di tempat terpencil (remote area), bahkan dari tengah lautan. Satu yang membuatnya unggul dibanding telepon rumahan, yakni sifatnya yang tanpa kabel atau wireless.
Revolusi di bidang pertelekomunikasian memang telah sampai pada tahapan yang dahsyat. Ketika aktivitas sehari-hari telah begitu overlaps (saling tumpang tindih), peralatan canggih ini selanjutnya menjadi alat yang menentukan. Ia bisa digunakan sebagai penyampai pesan dan kabar penting selain sebagai media untuk perbincangan ringan, yang mana kaum muda biasa menyebutnya ‘ngobrol gaul’.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa untuk mencapai tahapan ini, ratusan insinyur harus menghabiskan waktunya bertahun-tahun di laboratoirum guna menguak berbagai misteri di belakangnya. Mulai dari mempelajari misteri gelombang elektromagnet, sifat gelombang radio berikut klasifikasinya, sampai parameter udara atau atmosfer yang menjadi media perambatanannya. Semua ini berkaitan dengan transfer energi yang tak kasat mata, sehingga apa saja yang berkaitan dengannya masih bisa disebut sebagai fenomena alam. Jika di kota Jakarta dalam selang waktu tertentu ada dua juta orang bercakap-cakap dengan koleganya lewat ponsel, kita pun tak pernah mengerti benar betapa padatnya percikan atau radiasi gelombang elektromagnet yang ditimbulkan saling berseliweran.Ponsel sendiri sebenarnya bukan peralatan yang benar-benar canggih. Alat ini pada prinsipnya hanyalah sebuah radio transceiver (transmitter-receiver/pengirim-penerima) biasa, mirip walkie-talkie atau handie-talkie yang kerap jadi perlengkapan standar polisi atau petugas sekuriti. Bagian utama dari peralatan telekomunikasi ini adalah osilator sebagai pembangkit sinyal radio, penguat frekuensi radio, pencampur (mixer), pencacah gelombang (detector), dan penguat sinyal audio.
Lalu mengapa disebut telepon selular? Sebutan ini rupanya berangkat dari bentangan penguat sinyal yang dibangun jaringan antena RBS (radio base station) yang menjadi piranti penangkap dan penyebar sinyal. Untuk sebuah kota, penyelenggara jaringan atau biasa disebut provider (apakah itu Telkomsel atau Satelindo) biasa membaginya dalam bentuk sel yang bentuknya imajiner, dimana setiap sel akan diwakili sebuah antena RBS. Itu sebabnya telepon bergerak (mobile phone) ini selanjutnya dikenal pula sebagai telepon selular.
diambil dari http://forum.djawir.com/out-topic-65/sejarah-handphone-22379/

(Bahasa Inggris / English Language)
In the 21st century, telecommunications has entered the era of so terrible. When some forty years ago is still the home phone luxury is now a mobile phone (mobile phone) has a daily goods. The price of making them more affordable mushroom. But, you know that behind all this is the transfer of energy that is still so fenomenal Who does not know or mobile phone (mobile phone)? Introduced in the 1980s, communications equipment now so this is a day-to-day equipment. Many people in many large cities in particular, young and old are often seen showing off when you're not in use. In your pants pocket, diselipkan in the waist, or have also held that intentionally hold while occasionally used to refer-nunjuk. The price that is affordable to create more goods can be owned not only by the rich-only. Regardless of that, the tool size imut the more interesting and this is also regarded as a 'friend' on the way or in a place that is very practical beraktivitas. It can connect us with the relations, colleagues, boss and even with the stern from anywhere. Telecommunication technology has been used to allow anywhere. Moreover, with the launch of satellite-satellite provider, which allows small objects, this can be used in isolated places (remote area), even from the sea. One who makes a home phone is superior, ie nature without cable or wireless. Revolution in the field of pertelekomunikasian has come up with a gigantic stage. When their daily activities have been so overlaps (overlap), this sophisticated equipment became a decisive tool. It can be used as penyampai messages and news media as an important addition to light conversation, in which young people usually call 'chat gaul'. However, you know that to reach this stage, hundreds of engineers should spend time in many years to become laboratoirum many mysteries behind. Learn from the mysteries elektromagnet waves, radio waves following the nature of classification, the parameters of the atmosphere or air into the media perambatanannya. All this related to the transfer of energy that is not kasat eye, so that what is associated with it can still be referred to as a natural phenomenon. If in the city within a certain time interval there are two million people conversing with colleagues by phone, we never understood is how tight the spark or an electromagnetic wave radiation generated milling each other. Mobile phone equipment itself is not really powerful. This in principle is just a radio transceiver (transmitter-receiver/pengirim-penerima) normal, similar to a walkie-talkie or handie-talkie that was standard equipment so the police or security officers. The major part of the telecommunications equipment is the oscillator as a radio signal, radio frequency brace, blender (mixer), census waves (detector), and brace the audio signal. Then why is called a mobile phone? This seems a departure from the expanse brace signal network antenna built RBS (radio base station) which is the tools and the carrier signal catcher. For a city, it is called regular or network provider (whether it is or Telkomsel Satelindo) ordinary share in the form of the imaginary cell, where each cell will be represented by an antenna RBS. That's why moving a phone (mobile phone) This is also known as a mobile phone.
taken from http://forum.djawir.com/out-topic-65/sejarah-handphone-22379/

No comments:

Post a Comment